10 Fase
Menghancurkan Masjid Al Aqsha Telah Dilalui
Israel tidak hanya pintar membuat teori menghancurkan masjid Al-Aqsha. Namun dengan culasnya, mereka telah melalui 10 fase untuk merobohkan tempat suci umat Islam ini untuk kemudian dibangun haikal Sulaiman di atas puing-puingnya. (tulisan kedua dari; 10 teori Israel menghancurkan Al-Aqsha)
- Fase I : Dilakukan sejak tahun 1967 hingga akhir tahun
1968 dengan menggali terowongan 70 meter di selatan masjid Al Aqsha di belakang
menara masjid.
- Fase II : Dilakukan dari tahun 1969 hingga 1970 dengan
menggali terowongan 80 meter dari pagar masjid Al Aqsha.
- Fase III :
Dilakukan dari tahun 1970 hingga 1973, Israel menggali terowongan di bawah
Mahkamah Syariah dan di bawah lima pintu masjid Al Aqsha, Al-Musalsal,
Al-Muthahirah, Al-Qatthanin, Al-Hadid, dan Alauddin Al-Basyri di samping
terowongan yang ada di bawah empat masjid dan menara masjid Qaithabi dan Suuq
Al-Qatthanin. Penggalian terowongan dan aktifitas yahudisasi ini menyebabkan
sebagian dari bangunan Mahkamah Syariah berubah menjadi gereja dan
peninggalan-peninggalan bersejarah perjuangan suku Kurdi Islam dan sekolah
Al-Jauhariah mengalami kerusakan.
- Fase IV-V: Dilakukan sejak tahun 1973 hingga akhir tahun
1975 dengan penggalian daerah bagian belakang gerbang selatan sepanjang bagian
timur bawah masjid Al Aqsha, pagar masjid Al Aqsha bagian timur sepanjang 80
meter juga mencakup penggalian bagian bawah masjid Al Aqsha.
- Fase VI: Aktifitas dilakukan mulai tahun 1975 dengan
tujuan menghilangkan kuburan Sahabat Nabi dan mendirikan beberapa tempat
pariwisata nasioal Israel di atasnya. Fase VII: Ini dilakukan sesuai dengan
proyek Dewan Kementerian Israel tahun 1975 yang mencaplok infrastruktur milik
Islam secara final hingga pagar Al-Barraq (al-Mabkaa) dan diteruskan dengan
dilanjutkannya penggalian-penggalian di bawah bangunan Mahkamah Syariat dan
perpustakaan Al-Khalidiah dan pojok Abu Madin al-Ghauts dan semuanya telah
roboh ditambah 35 rumah warga lainnya.
- Fase VIII: Fase yang berangkat dari permulaan tahun 80 an
dengan mengusung simbol “mengungkap harta karun kerajaan Israel” ini merupakan
penggalian yang sangat berbahaya yang pernah di alami oleh masjid Al Aqsha.
Sebab banyak penggalian yang masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh Israel.
sebagian penggalian ini diungkap oleh laporan kepala daerah Um Alfahm, Raid
Shalah saat itu, lembaga Al-Aqsha dan departemen Waqaf di Al-Quds. Pada saat
itu terjadi sempat terjadi bentrokan antara Israel dengan jamaah shalat. Di
tengah bentrokan ini penggalian dimulai di bawah masjid Al Aqsha secara
langsung.
- Fase IX: Dilakukan pada tahun 1981. Pembukaan terowongan
yang ditemukan Kolonel Inklizi Charles Warn dibuka dan kemudian ditutup
kembali. Terowongan itu bermula di bagian bawah pintu Al-Muthahharah antara
pintu Al-Silsilah dan Al-Qathanin hingga ke pintu Magharibah hingga ke bawah
masjid Al Aqsha. Israel mengklaim bahwa tembok yang terdapat di terowongan
adalah milik haikal Sulaiman yang mereka sebut dengan terowongan Hasyumunaim.
Pada fase ini telah dilakukan penggalian terowongan di bawah bangunan Mahkamah
Syariat tahun 1987 dan di bawah sekolah Al-Tankiziah. Terowongan berlanjut
hingga ke sebelah utara masjid Al Aqsha. Akibat aktifitas penggalian ini
sejumlah bangunan, gedung sekolah dan bangunan pertokoan mengalami kerusakan
bahkan roboh. Penggalian ini juga mengakibatkan robohnya gerbang utama
Departemen Waqaf roboh.
- Fase X: Sebagian terowongan Hasyumunaim dibuka setelah
hari raya Pengampunan Yahudi Senin 24 September 1999 dan panjangnya 250 meter.
Pengumuman pembukaan yang dihadiri oleh pejabat tinggi Israel ini sontak memicu
bentrokan antara Israel dan Palestina yang paling sengit karena masjid Al
Aqsha. Pemerintah Israel buru-buru menutupnya. Israel telah menggali terowongan
di bawah masjid Al Aqsha sepanjang 400 meter dari kampung Barat Arab memanjang
hingga di pondasi-pondasi tembok Al-Barraq di bawah ke utara kampung Islami.
Nawwaf al-Zuru, pakar Zionisme dan kepala lembaga informatika dan intelektual
dan ketua lembaga tempat-tempat suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar